Tradisi Pernikahan Antimainstream di Luar Negeri


Poseed – Jika kalian merasa menikah dengan menggunakan adat seperti menginjak telur, mencuci kaki calon suami, siraman, midodareni dan lain sebagainya sesuai dengan asal usul Sahabat Poseed terasa begitu ribet, sepertinya kalian harus membaca tradisi di negara-negara lain yang mungkin malah nggak masuk akal ini.
1.Polterabend – Jerman
Ini merupakan tradisi yang dilakukan pengantin di Jerman sebelum menikah tepatnya satu hari sebelum hari bahagia tersebut. Keluarga dan teman-teman para pengantin datang ke pesta informal yang diadakan kemudian mereka akan memecahkan perabotan rumah seperti piring, gelas, mangkok dan lainnya kemudian mereka juga memecahkan pot bunga, ubin dan barang pecah belah lainnya.
image.png
Tradisi ini dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat yang ada karena para roh tidak suka dengan suara bising, selain itu juga di percaya agar calon pengantin setelah menikah dapat bekerjasama dalam melalui segala kesulitan karena setelah melakukan tradisi Polteraband mereka harus membersihkan sisa pecahan barang-barang tersebut. Wah sepertinya pengantin akan lebih membutuhkan kado peralatan rumah tangga dari teman-temannya saat acara resepsi ya.
2.Money Dance – Polandia
Tradisi Money Dance di Polandia dilakukan saat acara resepsi pernikahan, awalnya hanya ditunjukkan kepada tamu yang ingin berdansa dengan mempelai perempuan tetapi saat ini tradisi ini berkembang bagi tamu yang ingin berdansa dengan pengantin laki-laki. Para tamu harus memberi uang sebelum berdansa dengan pengantin.
image.png
Dilansir dari BuzzFeed, hasil uang dari Money Dance tersebut dikumpulkan dan digunakan oleh pengantin untuk berbulan madu. Jika ada pepatah mengatakan “serupa tapi tak sama” mungkin tepat jika tradisi ini di sebut nyawer, kalo di Indonesia juga ada lho tradisi berdansa atau menari dengan pengantin yaitu tradisi Monortor dari Batak dan kemungkinan besar juga di sawer.
3.Blackening – Skotlandia
Tradisi ini mungkin merugikan bagi calon pengantin perempuan ya, bagaimana tidak? Jika biasanya para wanita melakukan berbagai macam perawatan untuk dirinya sebelum menjelang hari pernikahannya, tetapi tradisi ini malah “menghitamkan” mereka. Blackening dilakukan beberapa hari sebelum menikah oleh teman-teman dan kerabat dekat, calon pengantin dilempari telur, susu basi, alkohol, tracle, ash (abu hasil permbakaran dengan partikel yang halus), feathers (bulu ayam atau bulu burung) dan diarak keliling kota.
image.png
Blackening saat ini juga di lakukan kepada pengantin pria kok, tradisi ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan sekaligus membawa keberuntungan, kemudian tradisi ini juga dikatakan sebagai “ospek” bagi sang wanita agar siap menerima hal-hal yang memalukan yang dilakukan oleh suaminya nanti. Bisa disebut sebagai trial mungkin ya?
4.Meludahi Kepala Pengantin – Kenya
Bagi orang Indonesia, meludah merupakan hal yang harus dilakukan di tempatnya, misalnya seperti tempat sampah. Kalau meludahi seseorang bagaimana? Wah tentu itu kurang ajar banget ya. Berbeda dengan tradisi di Kenya, meludah merupakan suatu bentuk kebahagian sehingga tidak heran jika ada tradisi meludahi kepala pengantin. Bahkan ada calon pengantin yang mencukur habis rambutnya hingga botak dan diolesi minyak domba, wow!
image.png
Tujuan melakukan tradisi ini selain sebagai bentuk kebahagian juga merupakan hal yang sakral, menjauhkan hal-hal buruk dan memberikan keberuntungan. Meludahi kepala pengantin juga berlaku bagi pengantin perempuan. Bagaimana rasanya ya? Kebayang nggak Sahabat Poseed?
5.Kumbh Vivah – India
Bagaimana jadinya jika wanita menikah dengan pohon? Tenang saja, ini hanya untuk membuang sial kok. Para perempuan yang lahir saat planet Mars berada di posisi pertama, kedua, keempat, ketujuh, kedelapn dan kedua belas menurut kepercayaan astrologi India disebut “Mangklik”. Wanita yang masuk kedalam kategori Mangklik diharuskan menikahi pohon Peepal atau pisang, jika tidak ada maka mereka menikahi guci tanah liat yang harus langsung dipecahkan setelah ritual tersebut selesai.
image.png
Kabarnya artis Aishwarya Rai juga melakukan tradisi menikahi pohon ini lho, walaupun masih simpang siur tetapi masyarakat India tetap menjalankan tradisi ini jika calon pengantin perempuan adalah Mangklik. Kumbh Vivah dipercaya dapat menghilangkan kutukan agar kehidupan berumah tangga tetap bahagia terutama untuk para suami agar terjauh dari kesialan karena menikahi Mangklik.
Keberagaman tradisi setiap negara memang mempunyai niat yang baik, menjauhkan dari hal buruk, tetapi kira-kira Sahabat Poseed lebih memilih menjalankan tradisi Indonesia atau tradisi diatas?
Poseed Official:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jelly Grip Smartphone Tripod : Tripod yang Super Fleksibel

Ternyata Inilah Asal Usul Thai Tea yang Belum Banyak di Ketahui !

Lakukan Persiapan Ini Sebelum Datang ke We The Fest 2017